ureg-ureg

Maaf, kalau mengganggu

Sepatah dua kata tak kan menyerap semua tenaga. Tak akan habis semua enerji dari sari pati makanan yang kau telan. Tak jua kan goyahkan badan. Hanya sedikit saja. Se per juta dari seluruh tenaga yang kau punya. Jika kau tambah sedikit senyum kan terangi suasana. Terang. Tak redup di siang ini. Senyummu memang tak bau gincu. Tapi cukuplah tuk maniskan suara dari mulut mungilmu.

Hey kau cantik disitu. Jangan kau pinggirkan daku. Aku juga hamba layaknya sepertimu. Bernafas juga dari hidungku.

Aku hanya ingin sedikit unjuk kebolehan dihadapanmu. Tak akan terlalu lama. Sebentar saja. Maaf kalau menggangu perjalananmu. Kan kumulai saja permainan. Sedikit tak bertenaga, tapi kenapa kau tutup telinga. Adakah suaraku separah itu. Atau getar dawai ini tak kau mau. Sudah kukeluarkan semua kemampuan. Sudah ku paskan. Sudah kupastikan, inilah puncak performaku.

Hanya dua buah lagu yang dapat kuantarkan. Terbatas waktu. Mungkin juga kau telah jemu. Di kantong ini masukkanlah sekeping dua keping uang recehmu. Ku tahu logam itu tak berarti untukmu. Malah kan menambah berat di saku. Duit kertasmu pun ku mau. Lebih berharga. Kan ucapkan salam dan doa puja ke hadirat-Nya. Jika kau tak punya semua sedikit senyummu pun tak mengapa. Tak hanya uang yang kau cari. Harta. senyummu pertanda laguku tlah buatmu bahagia.

Salamku padamu. Selamat sampai keluarga.

Tinggalkan komentar